Nasionalisme erat kaitannya dengan Demokrasi, keduanya sama - sama ambigu dalam ranah epistimologi. Implikasi dari sifatnya yang multitafsir tadi terlihat pada banyaknya bentuk interpretasi yang berdasar pada kultur spasial. Seperti Demokrasi Kerakyatan di Indonesia yang berbeda dengan Demokrasi Absolutnya Amerika. Sehingga, saya lebih memilih untuk tidak menggunakan dua kata itu dalam penulisan sejarah. Terlebih, selain ambigu, keduanya tak pernah memiliki 'definisi' pasti yang tentunya berujung pada kontroversi
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Any Questions ?