Sup Kacang

Hidup ini begitu cepat. Terasa lama hanya jika kita menunggu seseorang yang tak kunjung datang.

Suatu saat, ketika akhirnya kita kembali bertemu, entah dalam kondisi apapun, aku ingin mengatakan banyak hal, tentang sakit hatimu, tentang kepergianku, tentang hal yang membatasi kita, tentang kabarmu, kabarku, kamu hari ini, aku saat ini, dan misteri hari esok diantara kita.

Tentang Sakit Hatimu

Maafkanlah aku.

Tentang Kepergianku

Ini menyelamatkanku. Namun tidak dengan apa yang kutinggalkan disini, ingatanku saat ceria masih menghiasi wajahku, wajahmu, wajah kita.

Tentang Batas Antara Kau dan Aku

Ini semua tentang Hal yang menuntut seluruh hidupku, tentang cinta kepada dzat yang menggenggam jiwaku juga jiwamu.

Tentang Kabarmu

Kau baik - baik saja kan? Aku harap kau selalu baik.

Tentang Kabarku

Aku kurang baik saat ini. Terlebih setelah semua hal yang mengganggu jiwaku. Saat ini aku tengah mencoba kembali tegak berdiri. Bertemu denganmu mungkin bisa membuatku lebih baik.

Kamu Hari Ini

Kulihat kau tengah menggandrungi segala hal yang berbau korea. Saranku, jangan berlebihan. Ada hal yang lebih baik untuk kau pelajari. Selagi kita masih muda.

Aku Saat Ini

Saat ini, aku tengah menunggumu.

Antara Kita

Aku perlu bertemu denganmu. Semuanya akan jelas nanti.

".. this confrontation is by nature a historically permanent one."
- Naquib Al-attas.

Konfrontasi diatas merujuk kepada Islam dan Barat.

Seperti sudah digariskan oleh Allah di dalam Al-Qur'an bahwasanya antara haq dan batil akan terus terjadi pertentangan atau konfrontasi hingga hari kiamat tiba.

Pertentangan tentu terjadi dengan sebab. Terlepas dari sikapnya yang memusuhi Islam, paparan Huntington, penasehat kebijakan politik AS, mengenai sebab konfrontasi antara Islam dan Barat dalam essaynya yang berjudul The Clash of Civikization perlu kita cermati bersama. Huntington memaparkan beberapa faktor, salah satunya adalah Islamic Insurgance atau kebabgkitan Islam.